Kamis, 16 Februari 2017

Kutipan Kata-kata Buku: Konspirasi Alam Semesta

Penulis oleh Fiersa Besari bertemakan tentang percintaan, tetapi juga tentang kawan, keluarga, perjuangan dan perjalanan.



“Namun, ‘rasa’ memang punya jalannya sendiri. Ia tak serta-merta hadir untuk diutarakan. Kadang, ‘rasa’ hanya untuk dinikmati dalam kesendirian, dengan setumpuk harapan.” – Bab Konspirasi Alam Semesta halaman 7

“Beberapa rindu memang harus dibiarkan menjadi rahasia. Bukan untuk disampaikan, hanya untuk dikirimkan lewat doa.” – Bab Kau halaman 12

“Masa lalu, sepahit apapun itu, bukanlah untuk dilupakan, melainkan untuk diingat dengan persepsi yang tidak menyakitkan. – Bab Juara Kedua halaman 21


“Dan satu wajah itu muncul di malamku, diam di sela-sela berlian yang bertaburan di lautan angkasa. Dari kejauhan dapat kulihat ia tersenyum, mengatakan bahwa ia akan selalu menungguku pulang untuk mengecup keningnya. Membuatku sadar: cintanya yang seluas samudera telah menuntunku pada ujung pengasingan.” – Bab Telapak Kaki Hlm. 64


“Sepasang manusia tidak lagi ditakdirkan untuk jatuh cinta, mereka berjalan di dalamnya. Mensyukuri detakan jantung mempercepat, menikmati detikan jam melambat. Hingga entah kapan Tuhan berkenan mempersatukan mereka. Dan kebahagiaan, meski tak lama menetap, tetaplah kebahagiaan.” – bab Tanpa Karena Hlm. 102

Konspirasi Alam Semesta

Lirik lagu Fiersa Besari


diam dan rasakan debaran jantungku
saat kau ulurkan tangan untuk menolongku

kepakkan sayapmu, bawa aku terbang
luka yang tersisa luruh dalam dekapmu

pernahkah kau terjatuh secara sukarela?
sebab kau yakin seseorang akan menangkapmu
seseorang akan mengajarimu cara tertawa
cara percaya, cara mengeja rasa tak bernama
seketika itu pula, jagat raya berhenti bergerak
jiwamu terbakar, ragamu lebur
dan dirimu hanya bisa menyerah, karena kau tahu
kau menyerah pada orang yang tepat

aku milikmu hari ini, esok dan nanti
aku milikmu

Senin, 06 Februari 2017

Hari Pelarian Pertama

by Fiersa Besari

Aku tahu, meninggalkan lingkungan familiar bukan hal mudah. Melepaskan keterikatan dengan orang-orang yang menyayangiku juga bukan perkara gampang. Apalagi pergi darimu; itu hal yang muskil.

Namun, biarlah aku mencoba. Biarlah sebuah perjalanan mengajarkan tentang apa yang namanya kerinduan. Biarlah sebuah petualangan memperkenalkan dengan persahabatan baru.

Jika aku berhasil, aku akan punya cerita manis untuk dikenang. Jika aku gagal, aku akan bangun di suatu pagi dan berkata, "Setidaknya aku sudah mencoba."

(Narasi diambil dari buku Garis Waktu)